Anggota Dewan Minta Dukun Penghasut Ditangkap

TARUTUNG - Terkait insiden penganiayaan dan pembakaran satu keluarga di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) Anggota DPRD setempat mendesak Kepolisian segera menangkap dukun gadungan yang menuding warga lain sebagai pemelihara begu ganjang.


Selain permintaan tersebut, Dewan juga meminta agar warga tidak mudah percaya begitu saja terkait isu begu ganjang. Sebab, isu begu ganjang umumnya hanya dikeluarkan oleh orang-orang tertentu yang memiliki sentimen pribadi.

“Jadi kalau bisa saat ini juga semua dukun yang menunjukkan salah satu warga sebagai pemilihara begu ganjang harus di tangkap. Biar ada efek jera kepada paranormal gadungan yang tidak menghargai keberadaan Taput sebagai kota wisata iman,” terang anggota DPRD Taput Charles Simanungkalit saat dihubungi, Rabu (19/5/2010).

Seperti diberitakan, Polres Taput sudah menetapkan 14 tersangka dari 22 warga yang diamankan pihak kepolisian, Selasa malam.

Charles berharap, jatuhnya korban jiwa akibat aksi brutal warga yang membakar hidup-hidup setelah melakukan penikaman menggunakan bambu runcing di Kecamatan Muara, disusul dengan penganiayaan terhadap satu keluarga di Sipoholon, tidak sampai terulang kembali.

“Sebab semuanya kata dukun. Setiap pengrusakan rumah karena isu begu ganjang juga terjadi karena kata dukun. Padahal semestinya kita memahami bahwa kita memiliki agama yang menjadi dasar utama kita untuk melakukan kasih sebagai tiang dalam pengokoh kehidupan,” jelasnya.

Bukan hanya Charles, anggota legislatif lainnya Jasa Sitompul juga mengharpakan hal yang sama. Selain penangkapan terhadap dukun yang telah menyampaikan fitnah, Jasa berharap agar pendidikan muatan lokal di lingkungan pelajar kembali diaktifkan.

Jasa menilai, ada pergeseran pemahaman yang mengakibatkan salah tafsir tetang berbagai istilah budaya dalam kehidupan bermasyarakat.

“Dalam pembenahan Perda Pendidikan nanti akan kita usulkan untuk kembali menyajikan muatan lokal, sebab sebagaimana kita ketahui dari pakar budaya bahwa istilah begu ganjang saat ini telah disalahpersepsikan, hingga akhirnya warga mudah dihasut,” katanya.(Baringin Lumban Gaol/Koran SI/ded)

0 Sian akka dongan:

Posting Komentar