Hujan Ekstrem Ancam Pantai Barat


Teks Poto :
Seorang pejalan kaki, di Tarutung, Rabu (11/8 sedang berjalan dibawah lampu billboard salah satu papan reklame yang hampir jatuh akibat kencangnya angin dan curah hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir. Saat ini selain kencangnya angin, pihak BMG juga memberikan peringatan terhadap Hujan Ekstrem yang dimungkinkan terjadi akhir bulan ini. SI/BARINGIN LUMBAN GAOL

TARUTUNG(SI)– BadanMeteorologidanGeofisika (BMG) memprediksiakan terjadi hujan ekstrem atauderas dikawasan Pantai Barat, Sumatera Utara(Sumut), menjelang September dan Oktober. Para pemudik yang melintasi sejumlah kawasan Pantai Barat diminta waspada.


Kepala Data dan Informasi (Datin) BMG Wilayah I Stasiun Bandara Polonia Medan Firman AMG menuturkan, hujan ekstrem dimungkinkan terjadi karena uap air telah terkumpul selama cuaca panas.Kumpulan tersebut diperkirakan segera turun menjadi hujan dengan intensitas cukup tinggi,terutama pada sore hingga malam

“Karena itu, kami mengingatkan para pengguna jalan di Pantai Barat,khususnya yang melewati kawasan Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel),Tapanuli Utara (Taput),Sipirok, Tapanuli Tengah (Tapteng), dan Sibolga, berhati-hati,”ungkap Firman AMG, saat dikonfirmasi harian Seputar Indonesia (SI),kemarin.

Hujan dengan intensitas cukup tinggitersebutdimungkinkanmemicu terjadinya longsor dan banjir di beberapa titik tertentu,terlebih kawasan jalan di pantai barat.Yang paling berbahaya diperkirakan di jalan yang menghubungkan Kabupaten Taput dan Tapsel karena banyak dilalui aliran sungai dan pegunungan. Selain itu,umumnya gunung di kawasan pantai barat cukup tinggi, sedangkan awannya cukup rendah.

Akibatnya, hujan yang terjadi di kawasan ini,yaitu hujan dengan jenis orografis.Hujan ini disebabkan adanya uap air yang terbawa atau tertiup angin hingga naik ke atas pegunungan dan membentuk awan yang kemudian menjadi hujan. “Untuk wilayah pantai barat sendiri, intensitas hujan hingga 60 mm per detik itu sudah biasa meski ti-dak teratur. Kami khawatirkan intensitas hujan ini semakin tinggi nantinya,”paparnya.

Firman menganjurkan sebaiknya para pengendara yang melintas di kawasan pantai barat memperhatikan beberapa titik rawan tersebut. Bahkan, para pemudik yang akan melintas dari kawasan ini diminta agar mengadakan perjalanan saat siang dan menggunakan sistem beriringan. Ini penting agar jika terjadi gangguan selama perjalanan, para pemudik bisa saling menolong. “Hujan itu tidak dapat kita prediksi.

Namun,kemungkinan hujan ekstrem ini bisa saja terjadi dalam sepekan,dalam lima hari,atau tidak beraturan sama sekali,”tuturnya. Sementaraitu,untukpenerbangan, Firman menyatakan tidak akan ada masalah.Sebab,umumnya sebelum melakukan penerbangan,pihak bandara dan perusahaan penerbangan akan meminta keterangan cuacayangdi-updateBMGsetiaptiga jam sekali.“Yang kami khawatirkan itu jalur darat,”ungkapnya.

Siapkan Alat Berat

Di tempat terpisah,Direktur Pelaksanaan Wilayah II Kementerian PekerjaanUmum(PU) Winarnokepada harian Seputar Indonesia (SI) membenarkan bahwa kemungkinan gangguan lalu lintas akibat curah hujan yang tinggi di kawasan barat Sumut memang sangat besar.Terlebih, kawasan ini dipenuhi pegunungan. “Namun, kami sudah menyiapkan sejumlah alat berat di beberapa titik nantinya sebagai pengantisipasian apabila ada gangguan lalu lintas akibat bencana alam seperti longsor,”paparnya.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Taput AKBP J Didiek DP menyatakan mereka siap mengamankan Jalinsum yang diperkirakan padat selama arus mudik Lebaran,termasuk dari ancaman bahaya longsor. Rencananya,Polres Taput akan membuka tiga posko keamanan pada H-7 dan H+7 Lebaran.Titik posko akan didirikan di Siborongborong, Pahae, dan Adian Koting. “Posko pengendali ini siap membantu lancarnya arus mudik,”ujarnya. (baringin lumban gaol)

0 Sian akka dongan:

Posting Komentar